Senin, 25 November 2013

PELANGGARAN ETIKA BISNIS PERUSAHAAN ROKOK

Etika adalah suatu abstraksi dalam memahami atau mendefinisikan moral dengan melakukan refleksi atasnya. Etika membahas persoalan moral pada situasi tertentu dengan pendekatan tertentu pula. Sedang moralitas tergantung pada pilihan individu, keyakinan atau agama dalam menentukan hal yang benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas biasanya didefinisikan melalui otoritas tertentu. Artinya, moralitas lebih dipahami sebagai suatu keyakinan untuk menjalani hidup yang baik. Dengan begitu, maka etika dan moral sangat diperlukan dalam setiap langkah yang diambil oleh setiap bangsa untuk melangkah lebih maju tanpa merusak sector lainnya. Namun, pada jaman sekarang ini, etika dan moral seringkali malah dikesampingkan karena adanya ‘kekuasaan uang’.

Seperti yang kita lihat di dalam video Sex, Lies, and Cigarettes, kita seringkali menemukan baliho-baliho, spanduk-spanduk, dan poster-poster iklan yang bertebaran di jalan raya. Sebagian besar dari iklan tersebut ternyata merupakan iklan rokok. Di Indonesia, iklan rokok memang sangat mudah kita jumpai dimanapun kita berada.Bahkan kegiatan olah raga yang sukses di Indonesia, konser-konser musik yang menarik minat anak muda, dan kegiatan besar lainnya, berhasil diadakan di Indonesiaberkat sponsor yang di antaranya merupakan perusahaan rokok. Sementara itu, di sisi lain, saat ini kita sedang terganggu dengan pengaruh dan dampak rokok padakesehatan. Bahkan, mantan Menteri Kehatan kita, Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih, meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker paru lanjut akibat terlalu sering menghirup asap rokok. Menurut saya, pemasangan iklan rokok tersebut tentu sudah melanggar etika yang ada. Selain pemasangan iklannya yang menghabiskan spaceatau tempat yang sangat banyak, iklan rokok juga diletakkan di tempat-tempat umum, dimana anak-anak dan usia remaja bisa melihat dan menyalah-artikan arti dari kata-kata dalam iklan yang dipajang tersebut. Iklan rokok memang terkadang menimbulkan kontraversi dari segi makna implisit kata-kata yang dijadikan ikon utamanya. Seperti yang saya kutip dari blog Ade Safroni (2011), ia merupakan seorang remaja yang mengartikan iklan rokok, yang menurutnya sangat jelas maknanya mengajak kita untuk merokok. Seperti misalnya, slogan Talk Less Do More (sedikit bicara, banyak berbuat), Ade mengartikan iklan tersebut memiliki makna implisit mengajak kita untuk merokok, karena menghisap batang rokok akan membuat kita sedikit untuk berbicara, dan seperti kuli bangunan di Indonesia yang sebagian besar merupakan perokok berat, mereka sedikit berbicara, namun tetap bekerja, slogan Buktikan Merahmu, juga ia artikan sebagai buktikan keberanianmu dengan api rokokmu. Tentu hal tersebut tidak akan kita sadari apabila kita acuh terhadap permasalahan rokok disekitar kita.
Bila iklan rokok sudah mengganggu kehidupan kita dengan begitu banyak pengaruh buruknya, lalu dimana peran pemerintah untuk mengatasi hal tersebut? Hal yang tidak saya mengerti adalah ketika pemerintah mengagung-agungkan pendapatan negara yang jumlahnya sangat besar yang mereka dapatkan dari perusahaan rokok. 

Berdasarkan hasil data yang saya kutip dari http://finance.detik.com/ , menunjukkan pemerintah akan meraup keuntungan sebesar 80 triliun dari perusahaan rokok di Indonesia. Namun, seperti yang kita lihat kembali pada video Sex, Lies, and Cigarettes, ternyata banyak sekali pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat kita akibat menjamurnya perusahaan rokok. Pengeluaran-pengeluaran tersebut seperti misalnya pengeluaran untuk membeli rokok dan pengeluaran-pengeluaran akibat penyakit yang diderita oleh masyarakat perokok aktif. Ketika hal ini dikemukakan, pemerintah terkadang mengelak, dan mengatakan bahwa masyarakat kita yang hidup berkat mendapat penghasilan dari rokok juga sangat banyak jumlahnya. Mereka mempertanyakan bagaimana nantinya kehidupan petani tembakau yang hidup dari kebun tembakaunya, pekerja di pabrik rokok yang “hidup” dari rokok, apabila perusahaan rokok ditutup? Menurut saya, justru disanalah peran pemerintah, seluruh bangsa Indonesia, termasuk kita sebagai mahasiswa, untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka, agar mereka dapat bertahan hidup tanpa bergantung pada perusahaan rokok. Pada tahun 2012, jumlah entrepreneur muda di Indonesia sangat meningkat dengan tajam dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya. Hal ini merupakan pencapaian yang cukup baik sebagai langkah awal untuk mengatasi adanya pengangguran dari pembubaran perusahaan rokok di Indonesia. Namun terkadang tidak jarang kita menemukan mahasiswa lulusan universitas ternama yang malah bekerja sebagai kepala cabang perusahaan rokok di Indonesia. Sehingga sulitnya mengatasi masalah rokok juga dikarenakan oleh banyaknya pengusahapribumi yang kaya karena bekerja pada perusahaan rokok, yang tentunya akan sangat menentang adanya hukum tambahan untuk perusahaan rokok. 

Hal ini kembali lagi pada etika dan moral kita sebagai kaum terpelajar menghadapi ‘kekuasaan uang’ demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia. Apakah kita dapat hidup dengan nyaman di atas kesengsaraan orang lain? Tentu seharusnya tidak, karena kita hidup di dunia ini sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita juga harus peduli pada lingkungan di sekitar kita. Seluruh kegiatan dan aktivitas kita akan memberikan dampak pada orang lain. Hal itulah yang sering kita sebut dengan toleransi sosial. Apabila kita melakukan hal yang positif menurut kita, kita harus menganalisis dulu dampak hal tersebut pada masyarakat disekitar kita. Begitu juga dengan perokok, pengusaha rokok, yang tidak peduli pada lingkungannya, tentunya akan berdampak meningkatkan gangguan kesehatan pada masyarakat lainnya yang tidak merokok. Apalagi masyarakat lainnya yang berperan sebagai perokok pasif akan mendapatkan resiko yang lebih besar dibandingkan dengan perokok aktif.
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari paparan diatas adalah walaupun perusahaan rokok memberikan sumbangan yang cukup besar pada negara kita, namun disisi lain perusahaan rokok juga telah menyebabkan masyarakat melakukan pengeluaran-pengeluaran yang cukup banyak untuk pengobatan akibat rokok. Kita tidak bisa mengabaikan etika dan moral hanya karena ‘kekuasaan uang’ yang dimiliki oleh perusahaan rokok tersebut.

Saran maupun solusi yang dapat saya berikan adalah pemerintah sebagai pengatur segala kegiatan perusahaan yang ada di Indonesia, harus dengan tegas menetapkan peraturan-peraturan dan sanksi-sanksi yang tegas untuk perusahaan rokok agar tidak melakukan promosi melalui iklan secara berlebihan. Dan juga, kepada pedagang-pedagang rokok agar menjauhkan diri dari kawasan sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya yang biasa dijumpai anak-anak maupun remaja. Selain itu, pedagang juga dilarang menjual rokok per biji atau per batang, karena hal tersebut akan memudahkan masyarakat kelas bawah maupun anak-anak untuk dapat membeli rokok dengan mudah. Sekian pendapat saya mengenai rokok, etika, dan moral, dan saran saya kepada mahasiswa lainnya agar dapat menjadi teladan dengan tidak bekerja pada perusahaan rokok, dengan tegas menentang perusahaan rokok apabila melakukan pelanggaran etika bisnis dan usaha, serta ciptakanlah lapangan kerja bagi negeri sendiri agar Indonesia tidak menjadi negara yang penduduknya menggantungkan pekerjaan pada perusahaan.

Sumber :
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2013/01/07/rokok-etika-dan-moral-523091.html

1 komentar:

  1. buat tmen2 yg berminat bisnis berikut Peluang Bisnis Dahsyat Yusuf Mansur. "Orang islam harus KAYA"
    dan "Beli Kembali Aset Indonesia" dengan INDONESIA BERJAMAAH
    Segera Amankan Posisi Anda, Segera JOIN bersama
    Komunitas VSI , bisnis terbaru Ustadz Yusuf Mansur
    Dengan Produk V-pay ( Virtual Payment ) Anda akan
    dimudahkan dalam hal urusan pembayaran listrik,
    telpon, pulsa, PDAM, TV Berbayar, Internet, cukup dari genggaman anda saja. Transaksi dapat dilakukan
    melalui Website, SMS, Android, BlackBerry, iPhone dan YM.
    jadikanlah pengeluaran(beli pulsa hp anda dan anak-anak serta pulsa listrik rumah) anda menjadi penghasilan dan investasi masa depan anda..
    Penasaran join : http://leadervsi.com/wan-vsi

    BalasHapus