PENDAHULUAN
Negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak
lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional.
Hal ini dikarenakan dalam perjalanan sejarah Indonesia mengalami pasang
surut dalam menjaga suatu eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai
sebuah bangsa dan Negara yang merdeka dan berdaulat. Dilihat dari
geopolitik dan geostrategi terdapat potensi-potensi pada bangsa
Indonesia berada pada posisi yang rawan akan instabilitas nasional yang
diakibatkan oleh beberapa kepentingan dari dalam maupun luar negeri. Hal
tersebut akan memberikan suatu dampak bagi kehidupan bangsa dan Negara
Indonesia dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
PEMBAHASAN
Ketahanan nasional dan kondisi kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya
ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)
kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap aspek
didalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan
lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat
kompleks. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional
itu diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan
nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari keadaan
nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang
dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan
manusia/masyarakat dan dengan lingkungan.
Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung suatu konsep dasar tentang
kehidupan yang diciptakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi
tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi
serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia.
1.Ideologi Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Liberalisme
bertitik tolak dari hak asasi manusia yang melekat sejak ia lahir dan
tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa, kecuali atas
persetujuan yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai
dasar kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu
secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di
tengah-tengah kekayaan materi yang melimpah serta didapat secara bebas.
2.Ideologi Komunisme
Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas)
untuk menindas kelas lain. Golongan kuat menindas golongan lemah. Karena
itu Karl Marx menyerukan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik
untuk merebut kekuasaan dari golongan kapitalis dan borjuis agar kaum
buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Ideologi ini memiliki
beberapa ciri yaitu :
1) Menciptakan konflik untuk mengadu golongan tertentu dan menghalalkan segala cara dalam meraih tujuan.
2) Bersifat atheis dan didasarkan pada kebendaan. Bahkan agama dianggap sebagai racun.
3) Bercorak internasional. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.
4) Mencita-citakan masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram.
1.Paham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci
agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat
spiritual religius. Dalam bentuk lain negara melaksanakan hukum agama
dalam kehidupannya.
2.Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar
budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh
berkembang di Indonesia.
Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut :
a) Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
b) Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan
dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c) Istilah Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara
perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai
upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangasa.
d) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa perlu dihayati dan diamalkan secara nyata oleh setiap warga negara Indonesia.
e) Pembangunan harus menunjukkan keseimbangan antara fisik
material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme
dan sekularisme.
f) Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik
dengan cara mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran lain. Pendidikan
moral Pancasila juga perlu ditanamkan kepada masyarakat luas secara non
formal.
Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan
yang datang dari dalam maupun luar.
Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik
bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
a. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
1) Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut.
2) Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar.
3) Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
4) Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional.
b.Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri
1) Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan
bangsa serta keutuhan NKRI.
2) Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas
dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara
berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai
kemampuan demi kepentingan nasional.
3) Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas
melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain
sebagainya.
4) Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya
dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi
sedari dini.
5) Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju
untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu
ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional.
6) Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan
sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara
menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka
hadapi.
7) Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan
nasional, seperti melindungi hak warga negara Republijk Indonesia diluar
negeri perlu ditingkatkan.
Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat
dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing
tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain:
1) sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah
Indonesia.
2) ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
3) struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta
jasa.
4) pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5) pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya
senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya
bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu
menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan
nasional
Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya
Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi
dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila.
Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi
daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat
dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan
negara.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
1) memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan
non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah
dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
2) sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek
ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir
pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut.
Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa,
sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir
pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud
DAFTAR PUSTAKA
http://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/pengaruh-konsep-ketahanan-nasional-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/latar-belakang-dan-definisi-ketahanan-nasional-bangsa-indonesia/
http://umarazmar.blogspot.com/2012/04/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-pada.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar